Jumat, 18 Maret 2016

Mystery of WTC (created in 2 years ago)

Mistery Of WTC ( World Trade Center )

            September ini kita memperingati 13 tahun pasca tragedi pembajakan pesawat oleh teroris yang menabrakan badan pesawat pada twins tower milik Amerika.
            Jika kamu ditanya, “Pernahkah sedetik saja dalam hidupmu, kau tak lagi punya harapan, matamu hanya melihat kegelapan, dan yang kamu inginkan hanyalah menyerah dari kehidupan?”. Jika memang pernah, saat-saat seperti apakah itu?. Apakah kau akan jawab, “Saat aku sakit, saat teman tak lagi disisiku, saat salah satu keluarga atau orang yang tercinta meninggalkanku, atau saat aku dihukum guru?”. Apakah pernah kau berpikir untuk menjawab “Ketika kiamat menghampiriku”.
            Huh, saat ini pasti kau berpikir bahwa, “Penulis ini benar-benar gila”, tanpa kau tahu betapa bencana menyerupai kiamat itu pernah bahkan sering terjadi disekitarmu.
            Janganlah kau berkhayal tentang kematian-kematian yang sudah biasa adanya terjadi di muka bumi ini. Khayalkan saja bagaimana porak porandanya manusia dipertemukan dengan bencana yang bahkan belum secuilpun dari kiamat, seperti tsunami dihamparan Aceh, gempa bumi di Cina, Bombardir di Palestina yang hingga kini tak kunjung mereda misalnya, atau kau boleh bayangkan adegan-adegan dalam film Final Destination benar-benar terjadi, karena siapa tahu, sedikit kemungkinan adegan itu memang pernah terjadi di seberang sana.
            September ini, 13 tahun lalu di negara dan benua yang sudah sepenuhnya maju. Teman-teman kita, saudara-saudara semuslim juga nonmuslim kita pernah menjadi pelakon dalam peristiwa biadab pemotret detik-detik pembinasaan manusia, yang Subhanallah telah menjadi kiamat bagi 2 gedung pencakar langit ini dan juga seluruh muslim di seluruh dunia.
            Mengapa? Karena sejak peristiwa 9/11, dimana hari nahas itu telah membunuh beribu manusia dan dengan tega pula membunuh semua sangkaan baik dunia terhadap Islam dan muslim dimuka bumi ini.
            Fenomena unik dari tragedi ini ditemukan oleh beberapa pengamat, bahwasanya tragedi ini telah tercatat dan telah diperingatkan oleh Allah didalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 109, yang bermakna : “ Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim.”
            Tahukah kalian pada surat At-Taubah disebutkan kata di tepi ujung yang runtuh yang dalam bahasa Arab berarti, “ JURUFIN HAR” dan pada kenyataannya 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan di kota New York tempat berdirinya WTC, yaitu : jalan JERF HAR
            Fakta unik lainnya, surah At-Taubah ternyata terletak pada juz ke-11. Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke-9), dan adapun surah At-Taubah berada diurutan ke-9 dari Al-Qur’an. Tahun terjadinya tragedi itupun pada tahun 2001, dan lagi surah At-Taubah terdiri dari 2001 huruf. Sekali lagi jumlah tingkat gedung WTC ada 109 tingkat dan hal terkait tragedi yang telah tertulis dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 109. Subhanallah, Maha Suci Allah!!
            Mulai dari rumor, isu, gosip, dugaan, hingga berbagai analisis dikemukakan, namun sampai sekarang tragedi WTC 9/11 tetap menjadi misteri yang belum terungkap. Tuduhan Osama Bin Laden yang diindikasikan sebagai sang aktor di balik peristiwa ini pun, masih banyak disangsikan oleh beberapa kalangan. Ditemukan dalam salah satu buku yang juga mengulas kisah dibalik tragedi WTC yang berjudul The Dark Side Of 9/11 terbitan Eramuslim Digest, Bahwa fakta tentang peristiwa WTC sengaja digelapkan demi kepentingan AS dalam menghancurkan tatanan dunia yang dimulai dari musuh terbesar mereka yaitu Islam yang dicap sebagai The Green Enemy, setelah mereka berhasil meruntuhkan The Red Evil, Uni Soviet (musuh mereka sebelumnya).
            Lucunya, gedung WTC-7 yang ikut rubuh secara aneh selang beberapa jam gedung WTC-1 dan WTC-2 ditabrak, padahal tidak tersentuh sedikitpun oleh badan pesawat dan berada beberapa blok jauhnya dari gedung kembar. Pemerintah AS menanggapi hal ini dengan pernyataan bahwa WTC-7 rubuh disebabkan oleh kebakaran di dalam kantor. Bukankah tidak masuk akal?
            Fetzer (salah seorang editor VETERAN TODAY)  dan juga pakar metalugi insinyur McGrade Kathy menyatakan bahwa, “api tidak membakar cukup lama atau cukup panas untuk menyebabkan baja hancur, apalagi meleleh.” Artinya gedung WTC yang dilapisi kerangka baja ini tak mungkin hancur hanya karena panasnya api, sekali lagi ada misteri dibalik semua ini.
         Begitulah sekiranya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam peristiwa nahas Black Tuesday yang dapat kami temukan. Semoga dengan adanya informasi ini dapat membuka hati para penentang Islam, bahwa Islam bukanlah teroris melainkan hanyalah korban manipulasi orang-orang berpikiran sempit. Islam selalu mengajarkan kepada kaumnya arti ikhlas dalam kehidupan.
       Liputan terakhir kami datangkan dari AS dan peringatan ke-13 tahun tragedi ini dengan peresmian Museum 9/11, New York. Presiden Barack Obama telah meresmikan museum ini pada Kamis 15 Mei 2014 waktu setempat, untuk mengenang serangan teroris 11 September 2001 yang menewaskan korban sekitar 3.250 orang. Museum ini terletak di bekas gedung kembar World Trade Center.
       Adapun dalam pidatonya Obama mengatakan, “Museum itu bisa menjadi penyembuhan sekaligus memastikan bahwa mereka yang belum lahir saat itu tidak akan pernah lupa akan serangan teroris terburuk di Amerika”.
            Dan  dalam museum yang telah dibuka pada 21 Mei lalu, pengunjung seolah diajak kembali ke hari  dimana gedung kembar itu runtuh setelah ditabrak pesawat yang dibajak pada September pagi, 13 tahun silam.

            Sekian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat!!

Favourite Book Ever

Black Tuesday 9/11
(Zianka Syifa)
Judul Buku     : Bulan Terbelah di Langit Amerika
Pengarang       : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Almahendra
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
                          Cetakan pertama Mei 2014
                          Cetakan ketiga Juli 2014
Tebal               : xxx + 344 halaman

            Kali ini Hanum dan Rangga berkesempatan untuk sekali lagi menunjukan pada dunia apa Islam yang sebenarnya. Melalui buku ini Hanum dan Rangga berhasil menumpas utas apa, siapa, bagaimana aksi-aksi dibalik peristiwa 9 September 2001, 13 tahun silam.
            Jika lewat karya sebelumnya Hanum dan Rangga dengan 99 Cahaya di Langit Eropa nya mampu membuat para pembaca terbelalak dan terkaget dengan keajaiban-keajaiban Tuhan juga mampu menyadarkan seluruh muslim di dunia bahwa Islamlah pemimpin pertama peradaban dunia ini. Maka lewat buku yang satu ini, kita -para pembaca- di beritahukan bahwa Islam bukanlah sekedar sekumpulan kaum teroris seperti sangkaan buruk dunia terhadapnya, namun Islam adalah pahlawan dunia yang hanya menjadi korban manipulasi dalam tragedi nahas Selasa itu. Lewat buku ini pula, kita diajarkan bagaimana cara menjadi agen muslim yang lebih baik lagi dengan cara ikhlas menjalani garis takdir yang telah ditentukan Tuhan. Sungguh Islamlah yang membawa mata dunia menuju cahayanya.
            Seperti halnya Berjalan Diatas Cahaya dan 99 Cahaya di Langit Eropa, Bulan Terbelah Dilangit Amerika pun mengisahkan perjalanan 2 pasang insan ini di Benua selanjutnya demi mengilhami kebesaran Islam.
            Yang selalu dan tak lupa ditonjolkan oleh seorang Hanum dan Rangga adalah kebenaran-kebenaran yang terjadi sebagaimana peristiwa aslinya karena memang kisah ini diangkat dari kisah nyata yang mereka alami sendiri. Bahkan, riset hasil pencarian yang telah kami tela’ah 99 % terbukti asli sebagaimana adanya.
            Buku ini juga dibubuhi makna dan pesan pada setiap kisahnya. Bahasa yang tak rumit untuk dimengerti, dan juga cerita-cerita yang sangat informatif untuk didalami.
            Satu lagi yang tidak kalah  menarik dari buku ini, yaitu tanda Best Seller yang seakan memang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan bahkan sejak anda membuka halaman pertama.
            PENASARAN?? Ayo kita simak lebih jauh kisah-kisah didalamnya!
            Inilah sepenggal sinopsis Bulan Terbelah di Langit Amerika, “Amerika dan Islam. Sejak 11 September 2001, hubungan keduanya berubah. Semua orang berbondong-bondong membenturkan mereka. Mengakibatkan banyak korban berjatuhan, saling curiga, saling tuding, dan menyudutkan banyak pihak. Ini adalah kisah perjalanan spiritual di balik malapetaka yang mengguncang kemanusiaan. Kisah yang diminta rembulan kepada Tuhan. Kisah yang disaksikan bulan dan dia menginginkan Tuhan membelah dirinya sekali lagi sebagai keajaiban. Namun, bulan punya pendirian. Ini untuk terakhir kalinya. Selanjutnya, jika dia bersujud kepada Tuhan agar dibelah lagi, itu bukan untuk keajaiban, melainkan agar dirinya berhenti menyaksikan pertikaian antarmanusia di dunia.”
            Tak bisa diremehkan lagi, buku ini telah menggugah hati para pembaca tentang bagaimana Islam menyikapi dunia yang terus memojokan dan menjatuhkannya. Buku ini telah dipulas dengan begitu baik nan indah hingga sangat layak untuk dibaca oleh muslim maupun non muslim di seluruh dunia. Kisah-kisahnya dapat menarik kita kedalam cerita seakan kitalah pelakon dalam peristiwa tersebut. Sangat terasa.
            POV (point of view) yang diperjelas oleh dua sudut pandang berbeda membuat kita semakin mengerti bagaimana alur cerita yang terjadi. Tak lupa ilmu dan informasipun semakin banyak kita dapatkan.
Baiklah, sebagai pertimbangan tambahan untuk anda, buku ini telah kami baca berulang sebanyak 3 kali. Dengan begitu opini kami berasumsi bahwa buku ini dapat menuntun kita untuk menjadi agen muslim yang baik dimata dunia.

            SELAMAT MEMBACA!!